Logo Bloomberg Technoz

Jepang Desak G-7 Bersatu Hadapi Pembatasan Ekspor Logam China

News
16 October 2025 12:50

Katsunobu Kato (Bloomberg)
Katsunobu Kato (Bloomberg)

Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menyampaikan keprihatinan serius atas langkah terbaru China yang memberlakukan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earths). Ia menekankan pentingnya aksi terkoordinasi dari negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) untuk merespons kebijakan tersebut.

“Jepang sangat prihatin terhadap langkah ini,” kata Kato kepada wartawan di Washington, Rabu (15/10), menanggapi kebijakan perdagangan terbaru China. “Saya menyerukan agar negara-negara G-7 bersatu dan mengambil langkah bersama,” ujarnya.


Kato berbicara usai menghadiri pertemuan G-7 yang digelar di sela-sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Para pemimpin keuangan negara maju membahas kemungkinan tanggapan bersama terhadap pembatasan ekspor logam langka oleh China, serta kondisi terkini hubungan tegang antara Beijing dan Washington.

Aturan baru China yang diumumkan pekan lalu mewajibkan perusahaan luar negeri untuk memperoleh izin dari pemerintah China sebelum mengekspor produk yang mengandung unsur logam langka, bahkan dalam jumlah kecil, yang berasal dari China. Negara tersebut memproduksi lebih dari 90% logam langka dan magnet olahan dunia, komponen penting dalam teknologi mulai dari jet tempur hingga kendaraan listrik.