Bloomberg Technoz, Jakarta - Reli harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar terus berlanjut untuk hari kesembilan beruntun, didorong oleh kuatnya permintaan dari dalam negeri dan likuiditas yang melimpah, seiringan dengan nilai tukar rupiah yang relatif stabil.

Berdasarkan data OTC real time Bloomberg, Rabu (15/10/2025) pada pukul 16:10 WIB, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun 4,2 basis poin menjadi 6,031%, level terendah dalam hampir empat tahun. Penurunan selama sembilan hari berturut–turut ini menjadi rentetan penurunan terpanjang sejak Agustus 2024.

Penurunan imbal hasil atau yield  menyatakan harga obligasi sedang menguat terdorong oleh tingginya permintaan.

Mayoritas Keseluruhan tenor SUN mencatat penurunan tingkat imbal hasil alias yield. Penurunan yield mengindikasikan banyak investor berminat memegang surat utang terbitan pemerintah Indonesia sehingga harganya terkatrol.

Penurunan yield paling dalam dicatat oleh tenor 3Y yang melemah hingga 6,8 basis poin (bps) ke level 5,036%. SUN tenor 9Y juga banyak diburu investor hingga yield–nya turun 4,9 bps menyentuh level 5,995%.