Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Rupiah menguat seiringan dengan valuta Asia lainnya, dipicu oleh pelemahan dolar AS usai ekspektasi pengguntingan suku bunga The Fed terus menggema.

Pada Rabu (15/10/2025), US$ 1 ditutup senilai Rp 16.565 pada penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,06% dibanding hari sebelumnya.

Pagi tadi, rupiah sempat melemah. Bahkan rupiah menjadi satu-satunya mata uang utama Asia yang terjerembab ke jalur merah. 

Seperti halnya rupiah, nyaris keseluruhan mata uang utama Asia juga melaju di jalur hijau. Sejauh ini hanya dolar Hong Kong yang masih terdepresiasi 0,02%.

Sementara baht Thailand menjadi mata uang terkuat di Benua Kuning mencapai penguatan 1%. Disusul oleh rupee India, Won Korea Selatan, Yen Jepang, dolar Taiwan, peso Filipina, dolar Singapura, yuan China, yuan offshore, ringgit Malaysia, dan rupiah Indonesia, yang masing–masing berhasil menguat 0,53%, 0,49%, 0,42%, 0,39%, 0,32%, 0,25%, 0,19%, 0,18%, 0,08%, dan 0,06%.