Logo Bloomberg Technoz

Wee Khoon Chong, Senior APAC Market Strategist BNY Mellon, menyebut reli di pasar obligasi Tanah Air akan tergantung kepada bagaimana kebijakan fiskal dan moneter berpengaruh terhadap perekonomian. 

“Kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal menjadi berkurang apabila momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi terjadi,” tegas Chong, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 juga menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi. Per akhir September, belanja negara turun 0,8% dibandingkan sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp 2.234,8 triliun.

Belanja negara yang melambat membuat defisit anggaran bisa ditekan. Mega Capital Sekuritas menghitung defisit APBN secara 12 bulan ke belakang (Trailing Twelve Months/TTM) menjadi 2,74% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada September. Turun dari 2,95% PDB pada Agustus.

“Ini adalah kabar baik bagi pasar SUN,” sebut riset Mega Capital Sekuritas. 

Saat defisit anggaran bisa ditekan, maka kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan SUN juga akan berkurang. Pasokan SUN tidak akan melimpah, sehingga harga bisa terjaga di level tinggi.

(red)

No more pages