Logo Bloomberg Technoz

Gelombang Protes Gen-Z Guncang Pemerintahan Madagaskar

News
14 October 2025 17:30

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina. (Fotografer: Jeenah Moon/Bloomberg)
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina. (Fotografer: Jeenah Moon/Bloomberg)

Kamlesh Bhuckory - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Madagaskar dikabarkan bersembunyi karena khawatir terhadap keselamatannya, menyusul gelombang demonstrasi anti-pemerintah yang telah berlangsung selama beberapa pekan. Ia menjadi pemimpin terbaru yang menghadapi gelombang protes besar yang digerakkan oleh kaum muda dan menuntut perubahan.

Presiden Andry Rajoelina mengatakan bahwa dirinya berpindah ke lokasi yang dirahasiakan setelah mengetahui adanya rencana pembunuhan yang melibatkan faksi militer yang menyatakan dukungan terhadap para demonstran yang menamakan diri Generasi Z (Gen-Z) pada akhir pekan lalu. Dalam unggahan di media sosial pada Senin (13/10) malam, pemimpin berusia 51 tahun itu juga menyebut sedang “mengawasi pengiriman generator listrik ke Madagaskar” — menandakan kemungkinan ia berada di luar negeri — sambil menyerukan dialog dan menolak tuntutan agar dirinya mundur dari jabatan.


“Saya tidak akan membiarkan Madagaskar runtuh atau hancur. Saya membuka pintu dialog agar kita dapat mengatasi krisis ini bersama-sama,” ujarnya. “Lima belas hari terakhir memang sulit, tapi sekarang saatnya untuk mendengarkan, berbicara, dan bertindak bersama demi masa depan.”

Gelombang demonstrasi di Madagaskar pecah bulan lalu akibat krisis air dan listrik yang meluas, memaksa ribuan warga turun ke jalan. Bentrokan dengan aparat keamanan menewaskan setidaknya 22 orang. Kemarahan terhadap buruknya layanan publik dan dugaan korupsi pemerintahan mencerminkan tren serupa di sejumlah negara lain seperti Maroko, Indonesia, Nepal, dan Kenya — di mana kaum muda juga bangkit melawan elit penguasa.