Manolo Serapio Jr. - Bloomberg News

Bloomberg, Ribuan warga Filipina turun ke jalan di Manila dan berbagai daerah lain pada Minggu (21/9), memprotes dugaan korupsi yang dinilai merajalela di tubuh pemerintahan.

Aksi ini menjadi yang terbesar sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada Juli lalu mengungkap bahwa banyak proyek pengendalian banjir pemerintah diduga menjadi sumber suap. Korupsi memang lama menjadi persoalan di negara Asia Tenggara itu, namun tudingan bahwa proyek negara untuk mitigasi banjir—di salah satu negara paling rawan bencana di dunia—ikut dikorupsi, membuat publik geram.

“Ketika banyak orang menderita karena badai dan banjir, justru ada pihak yang diduga terlibat korupsi dalam proyek-proyek ini dan memamerkan gaya hidup mewah di media sosial,” ujar Francis Aquino Dee, salah satu pimpinan aksi, kepada stasiun TV lokal GMA News.

Meski isu korupsi memicu protes besar, gejolak ini belum berimbas pada pasar keuangan Filipina. Peso tercatat stabil terhadap dolar sepanjang September, sementara indeks saham acuan naik hampir 2%.