Mandatori Bioetanol E10: Suplai Etanol dan Pembiayaan Jadi Aral
Azura Yumna Ramadani Purnama
14 October 2025 11:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar energi dari Universitas Padjajaran (Unpad) Yayan Satyakti memprediksi rencana mandatori 'bensin etanol' 10% atau E10 akan terhambat terbatasnya pasokan etanol hingga minimnya pendanaan yang disalurkan ke industri bioetanol Tanah Air.
Dia menjelaskan etanol yang digunakan untuk bahan baku bahan bakar nabati atau biofuel di Indonesia masih mengandalkan tetes tebu atau molasses, sebab bahan baku bioetanol generasi pertama tersebut dinilai memiliki nilai efisiensi yang tinggi.
Akan tetapi, tanaman tebu di Indonesia masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan sektor pangan, sementara yang dimanfaatkan untuk bioetanol masih terbilang terbatas. Walhasil, dia memprediksi pasokan etanol untuk program E10 kemungkinan besar pada tahap awal akan dipenuhi melalui impor.
“Atau kalau saya sih curiganya itu pasti bakal impor. Nah, kalau misalkan sekarang impor ya, apa bedanya dengan [impor] BBM gitu kan?" kata Yayan ketika dihubungi, dikutip Selasa (14/10/2025).
Yayan menilai impor etanol yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan E10 akan lebih mahal dibandingkan dengan impor bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dilakukan pemerintah































