Purbaya Ogah APBN Ikut Tanggung Beban Utang Whoosh
Sultan Ibnu Affan
10 October 2025 18:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang meminta agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ikut menanggung utang dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Lagipula, kata Purbaya, dividen BUMN sudah beralih dari APBN menjadi dikelola langsung oleh Danantara. Sehingga, menurut Purbaya, utang Whoosh tak seharusnya menjadi beban APBN. Kendati demikian, Purbaya mengaku belum diajak berdiskusi langsung dengan Danantara mengenai usulan tersebut.
"Mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita [APBN] lagi. Kalau tidak semuanya kita lagi, termasuk dividennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama pemerintah," ujar Purbaya kepada awak media, Jumat (10/10/2025).
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan masih menunggu keputusan restrukturisasi Whoosh, yang turut menjadi beban kerugian badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dalam hal ini, Danantara mengajukan sejumlah opsi, salah satunya adalah menyerahkan infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC kepada pemerintah.
"Beberapa infrastruktur-nya mungkin kita pikirkan juga apakah ini akan kita jadikan badan layanan umum [BLU] dan sebagainya. Ini beberapa opsi, tetapi intinya adalah kita ingin KCIC-nya berjalan dengan baik karena ini dimanfaatkan oleh masyarakat banyak," ujarnya.































