"Total aset negara itu US$1.060 triliun. Ternyata kita ketemu aset di sini, ada aset di sini, ada aset di sini. Ini luar biasa," ujar Prabowo. "Jadi, banyak birokrat kita yang pinter-pinter menyembunyikan aset [BUMN]."
Seandainya jujur, kata dia, pemerintah setidaknya bisa menerima minimal US$100 miliar per tahun; dengan asumsi keuntungan 10% dari total nilai aset; atau US$50 miliar dengan asumsi keuntungan 5% dari total nilai aset. Namun, hal tersebut tak terjadi karena pengelolaan perusahaan dan aset dilakukan secara tak jujur. Dia pun telah meminta Danatara Indonesia dan Kementerian BUMN melakukan pembersihan perusahaan pelat merah dari para pelaku kejahatan tersebut.
“Kalau dari 5%, harusnya US$50 miliar, berati Rp800 Triliun. [APBN] tidak akan defisit kita. Ini tidak 5%, ya sudah [diturunkan jadi] 3%, tapi tidak juga," ujar Prabowo.
(mef/frg)





























