Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan biaya pinjaman pekan lalu untuk kali pertama pada 2025. Namun, proyeksi yang dirilis setelah rapat tersebut menunjukkan para pembuat kebijakan memiliki pandangan yang berbeda mengenai seberapa banyak pelonggaran yang tepat dalam beberapa bulan ke depan.
Tujuh pembuat kebijakan tidak memperkirakan pemotongan lebih lanjut untuk tahun ini, sedangkan 10 pejabat memperkirakan setidaknya setengah poin pemotongan suku bunga lagi hingga Desember. Dua pejabat memproyeksikan satu penurunan suku bunga lagi sebesar seperempat poin.
Musalem menjelaskan data terbaru menunjukkan risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat, tetapi menambahkan bahwa ia masih melihat risiko inflasi bisa tetap di atas target 2% The Fed.
Gubernur The Fed St. Louis ini mengatakan pasar saham yang sedang booming dan spread kredit yang rendah terus mendukung perekonomian.
Dalam konteks itu, ia menyarankan para pembuat kebijakan harus bertindak hati-hati karena suku bunga mendekati level netral—tingkat yang tidak meningkatkan maupun memperlambat pertumbuhan—setelah disesuaikan dengan inflasi.
"Jika tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja muncul lebih lanjut, saya akan mendukung pengurangan tambahan suku bunga kebijakan, asalkan risiko persistensi inflasi di atas target tidak meningkat dan ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terkendali," beber Musalem.
Dia juga mengatakan bahwa meski dampak tarif terhadap harga sejauh ini lebih kecil dari perkiraan, faktor-faktor lain tampaknya berkontribusi terhadap inflasi di atas target.
"Kebijakan moneter harus terus fokus melawan persistensi inflasi di atas target, baik yang berasal dari dampak tarif, pertumbuhan pasokan tenaga kerja yang lebih rendah, maupun alasan lain," ujarnya.
Menjawab pertanyaan setelah pidatonya, Musalem menegaskan dia memperkirakan dampak tarif terhadap harga akan mereda dalam dua hingga tiga kuartal ke depan, tetapi memperingatkan para pejabat perlu tetap waspada terhadap efek lanjutan dan ancaman inflasi yang persisten.
Musalem, yang memiliki hak suara dalam keputusan suku bunga tahun ini, mengatakan ia akan mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan berdasarkan setiap pertemuan.
Dalam wawancara terpisah yang diterbitkan Senin, Gubernur The Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan ia merasa nyaman dengan pemotongan suku bunga pekan lalu, tetapi melihat sedikit kebutuhan untuk pelonggaran lebih lanjut tahun ini.
Bostic mengatakan ia hanya memprediksi satu pemotongan suku bunga tahun ini dalam proyeksi ekonominya, sesuai dengan perkiraannya pada Juni lalu.
"Saya khawatir akan inflasi yang sudah terlalu tinggi dalam waktu yang lama," kata Bostic, yang tidak memiliki hak suara pada kebijakan tahun ini, kepada Wall Street Journal. "Jadi, hari ini saya tidak akan bergerak atau mendukungnya, tetapi kita lihat saja nanti."
(bbn)































