"Begitu kami mengetahui afiliasi mereka, kami bisa mengetahui apakah mereka bagian dari pengunjuk rasa atau hanya membuat keributan," imbuhnya.
Menurut pernyataan yang dirilis oleh Departemen Kesehatan pada Senin, sekitar 50 orang dibawa ke satu rumah sakit di Manila setelah bentrokan tersebut.
Juru bicara polisi lainnya, Mayor Philipp Ines mengatakan 93 petugas terluka pada Minggu, seraya menambahkan bahwa jumlah yang ditangkap masih bisa bertambah karena proses identifikasi masih berlangsung.
Ribuan warga Filipina berunjuk rasa di Manila pada Minggu, meluapkan kemarahan mereka atas skandal yang semakin meluas terkait proyek-proyek "fiktif" penanggulangan banjir yang diyakini telah menghabiskan miliaran dolar uang pajak.
Skandal ini melibatkan sejumlah anggota parlemen dan para pemimpin dari kedua majelis Kongres yang mengundurkan diri dari jabatannya saat proses penyelidikan masih berlangsung.
Kemarahan atas proyek infrastruktur "hantu" meningkat di negara Asia Tenggara ini sejak Presiden Ferdinand Marcos menjadikannya sebagai fokus utama dalam pidato kenegaraan pada Juli setelah terjadi banjir mematikan selama berminggu-minggu.
Kementerian Keuangan memprediksi kerugian ekonomi Filipina hingga 118,5 miliar peso (US$2 miliar) dari 2023 hingga 2025 akibat korupsi proyek-proyek pengendalian banjir.
Greenpeace memperkirakan angka tersebut sebenarnya mendekati US$18 miliar.
Filipina diramal akan mengalami banjir parah pada Senin saat Topan Super Ragasa mendekati provinsi-provinsi paling utara negara tersebut.
Negara kepulauan ini rata-rata dilanda 20 badai dan topan setiap tahun, yang membuat jutaan orang di daerah rawan bencana terjebak dalam kemiskinan terus-menerus.
(ros)
