Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan sebanyak 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Indonesia hingga pertengahan September. Selain memperluas jangkauan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), keberadaan SPPG juga disebut mempercepat penyerapan anggaran.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan setiap SPPG bisa menyerap anggaran sekitar Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan. Percepatan ini tercermin dari serapan anggaran MBG yang naik menjadi Rp15,7 miliar, dibandingkan Rp13,2 miliar pada 8 September lalu.

“SPPG ini boleh dikatakan mesin penyerapan anggaran. Begitu satu SPPG berdiri, otomatis dalam sebulan bisa menyerap hampir Rp1 miliar,” ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/9/2025).

Hingga kini, SPPG telah mencakup 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Jumlah tersebut bertambah 565 unit dibandingkan sepekan sebelumnya. Kendati begitu, Dadan mengakui masih ada lima kabupaten yang belum tersentuh MBG, yakni Pegunungan Arfak (Papua Barat), Sumba Tengah (NTT), Maybrat dan Tamraw (Papua Barat Daya), serta Mahakam Ulu (Kalimantan Timur).

Selain SPPG yang sudah beroperasi, terdapat 12.897 unit berstatus potensi beroperasi dan 9.632 unit dalam proses verifikasi. Jumlah ini meningkat setelah adanya kebijakan reset, di mana sekitar 5.000 SPPG yang sebelumnya berstatus persiapan dikembalikan ke tahap pengajuan.