Komponen utama yang terlibat meliputi baterai, motor penggerak, pengontrol, hingga layar panel.
Dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, artikel ini akan membahas struktur komponen dirancang agar tertutup rapat.
Tujuannya, untuk mencegah masuknya air yang dapat mengganggu aliran listrik atau merusak rangkaian. Meski demikian, perlindungan ini memiliki batas kemampuan.
Jika kendaraan terpapar hujan ringan atau sedang, motor listrik dapat tetap berfungsi normal.
Namun paparan yang terlalu lama, apalagi dalam kondisi terendam banjir, bisa menimbulkan masalah serius.
Apakah Motor Listrik Aman Saat Kena Hujan?
Mengutip dari situs tromox.com, motor listrik modern umumnya sudah memiliki desain pelindung terhadap air.
Lapisan khusus dan penyegelan pada komponen penting menjaga sistem tetap aman meski digunakan saat hujan.
Hal ini berarti pengendara tidak perlu takut tersengat listrik. Baterai, konektor, hingga layar panel dibuat dalam kondisi tertutup rapat.
Bahkan beberapa produk menggunakan standar sertifikasi tahan air seperti IP54 atau IP65.
Namun, kondisi aman tersebut tidak bisa diartikan motor listrik dapat diperlakukan layaknya kendaraan amfibi.
Hujan lebat, genangan air tinggi, hingga kondisi banjir tetap berpotensi menimbulkan kerusakan. Air yang masuk ke dalam motor listrik dalam jumlah besar dapat merusak sistem penggerak maupun baterai.
Risiko Motor Listrik Terpapar Air
Paparan air berlebihan pada motor listrik menimbulkan beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Pertama, kerusakan baterai. Baterai lithium-ion yang basah dapat mengalami korsleting, mengurangi daya tahan, bahkan berisiko gagal fungsi.
Kedua, motor penggerak. Komponen ini bekerja berdasarkan medan elektromagnetik.
Jika terendam air, kinerja bisa terganggu karena adanya hambatan pada arus listrik.
Ketiga, panel layar dan konektor. Meski tertutup rapat, paparan air terus-menerus dapat menimbulkan kelembapan yang merembes. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan karat dan gangguan pada konektivitas.
Keempat, umur kendaraan. Paparan hujan berlebih dapat mempercepat korosi pada rangka, baut, maupun bagian besi lainnya.
Meskipun bukan bagian listrik, korosi tetap mengurangi keamanan berkendara.
Tidak Perlu Takut Disetrum Saat Hujan
Salah satu kekhawatiran masyarakat adalah risiko tersengat listrik ketika menggunakan motor listrik di tengah hujan.
Kekhawatiran ini wajar, mengingat kendaraan menggunakan daya listrik sebagai sumber energi utama.
Namun, menurut penjelasan dari tromox.com, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Komponen listrik pada motor listrik dilapisi material khusus yang memastikan arus tetap terisolasi dengan baik. Baterai hingga panel layar dirancang dalam keadaan kedap air.
Selain itu, sebagian besar motor listrik dilengkapi layar sentuh resistif yang tetap dapat digunakan meski terkena air hujan. Sistem keamanan bawaan juga memastikan arus tidak bocor ke bodi kendaraan.
Jadi, pengendara tetap aman meskipun mengendarai saat hujan.
Faktor Perawatan Saat Musim Hujan
Meskipun motor listrik aman digunakan saat hujan, perawatan tetap menjadi hal yang penting.
Setelah berkendara di tengah hujan, sebaiknya kendaraan segera dikeringkan. Lap bagian bodi, konektor, serta area dekat baterai agar tidak ada sisa air yang mengendap.
Pengendara juga disarankan menggunakan spakbor tambahan atau fender.
Aksesoris ini membantu mengurangi cipratan air yang dapat mengenai motor dan pengendara.
Selain itu, fender menjaga kebersihan kendaraan agar lumpur tidak mudah menempel.
Saat parkir, hindari meletakkan motor listrik di area terbuka tanpa atap. Meskipun hujan ringan mungkin tidak langsung berdampak, paparan terus-menerus dapat mempercepat kerusakan.
Jika memungkinkan, gunakan penutup motor anti-air untuk perlindungan tambahan.
Risiko Mengendarai di Area Banjir
Banyak pengendara yang nekat melintasi jalanan banjir dengan motor listrik. Padahal, kondisi ini justru paling berisiko.
Menurut situs kiwieride.co.nz, meskipun beberapa motor listrik memiliki fitur tahan air, umumnya tidak didesain untuk terendam.
Jika ketinggian air sudah melebihi bagian roda, risiko air masuk ke motor penggerak dan baterai semakin besar.
Selain kerusakan teknis, mengendarai motor listrik di area banjir juga membahayakan keselamatan.
Jalan yang tertutup air membuat pengendara sulit memperkirakan kedalaman atau lubang jalan. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan.
Edukasi Masyarakat Tentang Motor Listrik
Seiring meningkatnya pengguna motor listrik di Indonesia, edukasi mengenai perawatan dan penggunaan aman menjadi penting.
Masih banyak masyarakat yang beranggapan motor listrik sama seperti peralatan elektronik rumah tangga yang rawan korslet ketika terkena air.
Padahal, motor listrik sudah dirancang berbeda. Dengan struktur pelindung khusus, kendaraan ini aman dipakai saat hujan.
Meski demikian, pemilik tetap perlu mengetahui batas kemampuan kendaraan dan tidak sembarangan menggunakannya di kondisi ekstrem.
Kesadaran ini juga membantu memperpanjang umur kendaraan, menjaga performa baterai, serta mengurangi biaya perawatan.
Pemerintah maupun produsen diharapkan lebih aktif memberikan sosialisasi terkait hal ini.
Kesimpulan: Motor Listrik Aman, Asal Bijak
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motor listrik boleh terkena hujan.
Komponen utama telah dilengkapi pelindung untuk mencegah air masuk.
Namun, hal ini tidak berarti motor listrik kebal air. Paparan berlebihan, terutama dalam kondisi banjir, tetap menimbulkan risiko kerusakan.
Pengendara tidak perlu khawatir tersetrum, sebab sistem listrik sudah diisolasi dengan baik.
Meski begitu, perawatan setelah hujan dan pencegahan terhadap air berlebih tetap harus dilakukan.
Pada akhirnya, kunci utama adalah penggunaan bijak.
Hindari merendam motor listrik dalam waktu lama, gunakan fender saat musim hujan, dan simpan kendaraan di tempat terlindung. Dengan cara ini, motor listrik akan tetap awet, aman, dan nyaman digunakan.
(seo)
































