Alhasil, efek yang pasti adalah LDR bank-bank Himbara turun dari posisi terkini dan LDR sektor perbankan turun kira-kira 1,8 persentase poin hingga penempatan dana SAL tersebut ditarik kembali ke BI.
Namun, dari sisi demand for loan tidak akan terpengaruh, menurut Lionel. Itu karena permintaan kredit dipengaruhi oleh persepsi pelaku usaha atas prospek bisnis dan perekonomian di masa mendatang, persepsi konsumen terhadap prospek lapangan kerja dan penghasilan mereka, serta rencana investasi pemerintah.
"Likuiditas tambahan yang diciptakan oleh kebijakan ini kemungkinan akan dimanfaatkan untuk rencana investasi pemerintah. Dunia usaha dan konsumen masih menunggu tanda-tanda perbaikan ekonomi sebelum memutuskan untuk meminjam dari perbankan," jelasnya.
Bagi pasar obligasi, relaksasi tersebut akan memberikan amunisi tambahan bagi bank-bank himbara untuk meningkatkan pembelian surat utang negara (SUN) dan mendukung program-program pemerintah yang dibiayai APBN. "Juga, membiayai proyek-proyek BUMN baik penugasan maupun non-penugasan melalui penerbitan obligasi korporasi," jelasnya.
Pasar SUN mengalami rebound dalam perdagangan hari Rabu kemarin. Indeks IDMA naik 0,2% di mana aksi beli terpusat pada tenor-tenor pendek.
Yield 5Y turun 9,6 bps, diikuti tenor 2Y turun 6,1 bps dan 10Y turun 1,7 bps. Adapun tenor panjang SUN masih bergerak sideways. Sementara di pasar INDON (SUN berdenominasi dolar AS), pembelian terkonsentrasi di tenor panjang 30 tahun dan 20 tahun.
"Yield spread SUN dengan US Treasury maupun INDON dengan UST stabil dalam rentang masing-masing 230-240 bps dan 90-100 bps menunjukkan investor masih berhati-hati mengamati langkah-langkah kebijakan Menteri Keuangan baru. Kebijakan pemindahan dana kas pemerintah sebesar Rp200 triliun dari rekening BI ke bank-bank Himbara dinilai positif walaupun belum menyentuh akar permasalahan yang menjadi perhatian investor, yaitu disiplin fiskal di tengah kemungkinan tekanan politik untuk menaikkan anggaran belanja program-program populis di tengah rendahnya hasil penerimaan pajak," kata Lionel.
(red)





























