Analis: Suntik Duit Ala Menkeu Masih 'Band Aid Solution'
Redaksi
11 September 2025 09:15

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gebrakan Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru ditunjuk, Purbaya Yudhi Sadewa, yang akan menempatkan dana kas pemerintah (Saldo Anggaran Lebih) senilai Rp200 triliun ke bank-bank pelat merah (Himbara), dinilai menjadi sebuah solusi sementara belaka dari sisi fiskal, akan tetapi tidak menyelesaikan persoalan permintaan yang lesu.
"Poin utama kebijakan ini adalah relaksasi likuiditas yang bersifat targeted (bank-bank Himbara) dalam jangka pendek, lebih cenderung band aid solution dari sisi fiskal. Dari sisi demand for loan tidak akan terpengaruh, karena itu tercipta dari persepsi pelaku usaha atas prospek bisnis dan perekonomian di masa mendatang, persepsi konsumen terhadap prospek lapangan kerja dan penghasilan mereka, serta rencana investasi pemerintah," kata Fixed Income and Market Strategist Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi, dalam catatannya pagi ini.
Selain itu, kebijakan menkeu baru itu juga dinilai belum menyentuh akar permasalahan yang menjadi perhatian investor, yaitu disiplin fiskal di tengah kemungkinan tekanan politik untuk menaikkan anggaran belanja program-program populis Presiden Prabowo Subianto di tengah rendahnya hasil penerimaan pajak.
Langkah terbaru Kemenkeu di bawah bos baru tersebut, menurut perhitungan analis, penempatan SAL Kemenkeu Rp 200 triliun ke bank-bank pelat merah akan merelaksasi kondisi keketatan likuiditas di Himbara. Memakai data terakhir per Juni, penempatan dana pemerintah senilai itu akan meningkatkan nilai deposit di bank Himbara dari Rp4.228 triliun menjadi Rp4.428 triliun.
Bila diasumsikan tingkat pinjaman tidak berubah di Rp3.727T, maka loan-to-deposit rasio bank-bank Himbara secara agregat berpotensi turun sebanyak empat persentase poin dari 88,2% menjadi 84,2%. "Apabila angka ini kita perluas pada sistem perbankan nasional secara keseluruhan, maka total deposit berpeluang meningkat dari Rp9.328 triliun menjadi Rp9.528 triliun dan LDR agregat turun dari 87,5% menjadi 85,7%," jelas Lionel.
































