Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Masih Tinggi, Pemerintah Masifkan Penyaluran di Ritel

Redaksi
08 September 2025 10:10

Calon pembeli melihat beras premium kemasan di salah satu ritel di Jakarta, Selasa (26/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Calon pembeli melihat beras premium kemasan di salah satu ritel di Jakarta, Selasa (26/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras masih tinggi di sekitar 214 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, pemerintah berupaya meredam kenaikan harga beras melalui jaringan ritel modern yang dinilai dapat mengimbangi adanya pergeseran distribusi perberasan ke pasar tradisional.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa bilang stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk ritel modern perlu terus diperkuat, terutama bagi titik-titik strategis pada 214 kabupaten/kota. 

"Penting bagi pemerintah mengupayakan distribusi beras SPHP ke ritel modern juga. Selama ini ritel modern itu sebagai penyeimbang harga. Price maker. Artinya di ritel modern harganya sesuai dengan HET, itu pasti.” kata Ketut dalam siaran pers, Senin (8/9/2025)


“Maka di pasar rakyat harganya tidak akan terlalu jauh berbeda dengan ritel modern. Kalau ritel modern sudah terpenuhi dengan baik, maka dengan sendirinya harga beras di pasar rakyat minimal flat,"

Senada, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo mengatakan bahwa ketersediaan jenis beras yang beragam dengan harga terjangkau di ritel modern cukup penting sebagai penyeimbang harga beras di pasar tradisional dan alternatif pilihan masyarakat.