Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Jadi yang Terlemah di Asia, BI Intervensi Pasar

Redaksi
29 August 2025 10:03

Dampak pemangkasan suku bunga acuan oleh BI terhadap bunga perbankan. Ilustrasi kantor Bank Indonesia. (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Dampak pemangkasan suku bunga acuan oleh BI terhadap bunga perbankan. Ilustrasi kantor Bank Indonesia. (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia mengatakan otoritas berada di pasar memonitor pergerakan secara dekat dan akan merespon untuk memastikan dinamika rupiah sejalan dengan fundamentalnya.

Pernyataan itu, melansir Bloomberg News, Jumat pagi ini (29/8/2025), keluar menanggapi tekanan pelemahan yang melanda rupiah sejak awal transaksi dibuka. Rupiah tertekan hingga menembus level terlemah di Rp16.424/US$, membawa mata uang Indonesia ini menjadi valuta dengan pelemahan terburuk di Asia.

Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, BI berada di pasar untuk menstabilkan rupiah dengan menggeber intervensi di pasar spot valas, pasar obligasi juga pasar forward (NDF) baik di dalam negeri maupun luar negeri (offshore).


BI juga akan melanjutkan optimalisasi kebijakan untuk memastikan efektivitas kebijakan suku bunga acuan berikut transmisinya ke suku bunga di pasar, serta terkait penambahan likuiditas.

Bukan hanya rupiah yang mengalami tekanan jual besar. Indeks saham, IHSG juga terbenam di zona merah. IHSG sudah ambles 1,2% sejauh ini di level 7.859.