Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah melesat dalam perdagangan di pasar spot di tengah masih kuatnya ekspektasi penurunan bunga acuan global dalam waktu dekat.

Mengacu data Bloomberg, rupiah spot sempat tergelincir di awal transaksi dengan pelemahan 0,5% di level Rp16.276/US$. Namun, dengan cepat pergerakannya berbalik menguat 0,56% menyentuh level Rp16.105/US$. Itu adalah level terkuat rupiah tahun ini.

Level penguatan rupiah pagi ini hanya sejengkal dari posisi penutupan rupiah akhir tahun lalu di Rp16.102/US$, alhasil kini besar pelemahan sepanjang tahun ini hanya tersisa 0,02% year-to-date.

Penguatan rupiah berlangsung di tengah ekspektasi penurunan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral AS, yang kian menguat. Indeks dolar AS kian terperosok kini di 97,65.

Rupiah tak menguat sendirian. Mayoritas mata uang Asia pagi ini bergerak di zona hijau dipimpin oleh yen yang naik nilainya 0,57%, rupiah di urutan kedua dengan penguatan 0,56%, lalu ringgit 0,42%, yuan offshore 0,15%, yuan Tiongkok 0,10%, dolar Taiwan 0,10%, dolar Singapura 0,05%, peso 0,05% dan dolar Hong Kong 0,01%.