Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan dalam perdagangan hari ini, di tengah sentimen pasar global yang masih mempertahankan ekspektasi besar akan penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.

Sinyal penguatan rupiah hari ini, Kamis (14/8/2025) di pasar spot, terlihat dari pasar forward (NDF) offshore. Pada penutupan bursa New York kemarin, rupiah NDF ditutup menguat tajam 0,92% ke level Rp16.116/US$. Itu adalah level rupiah NDF terkuat sepanjang tahun ini (year-to-date).

Penguatan rupiah NDF berlangsung ketika indeks dolar AS, DXY, makin lesu di level 97,84. Pagi ini, DXY kian kusut melemah di level 97,68. Sementara rupiah NDF bergerak di kisaran Rp16.119/US$.

Lanskap itu memberi gambaran akan peluang rupiah menguat kembali ke level terkuat tahun ini yang terjadi awal Juli lalu. Bukan tidak mungkin, rupiah makin beringsut menghapus semua pelemahan tahun ini menuju level akhir tahun 2024 di Rp16.102/US$.

Saat ini, posisi rupiah masih mencetak pelemahan 0,57% year-to-date, terburuk ketiga di Asia setelah rupee yang melemah 2,15% dan dolar Hong Kong yang tergerus 1,01%. Bila hari ini, rupiah berhasil menyentuh Rp16.100/US$ atau mendekati level terkuat di offshore NDF, rupiah bisa keluar dari ranking buruk itu.