Logo Bloomberg Technoz

Selain EBITDA Grup yang disesuaikan positif, GOTO juga menyampaikan EBITDA capai Rp292 miliar untuk periode April-Juni 2025. Ini menjadi kuartal ketiga Perseroan capai EBITDA positif.

Di saat yang sama GOTO juga mencatatkan laba usaha positif untuk pertama kalinya sebesar Rp21 miliar dan arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan sebesar Rp313 miliar.

“Kinerja kami di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi kami yang disiplin” kata Simon Ho selaku Direktur Keuangan GOTO dalam siaran pers.

Perseroan menyampaikan bahwa berbagai indikator keuangan yang disampaikan di kuartal kedua merupakan indikator proforma yang mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2024.

GOTO mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 Juni 2025, Perseroan memiliki Rp18,2 triliun, atau US$1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas dan deposito jangka pendek.

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian periode Juni 2025, GOTO membukukan pendapatan sebesar Rp8,6 triliun sepanjang Januari-Juni 2025 atau tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu GOTO juga berhasil memangkas kerugian menjadi Rp742 miliar pada semester I 2025 atau mengalami penyusutan sebesar 74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.

GOTO juga melaksanakan sejumlah agenda strategis di kuartal II 2025 seperti migrasi cloud ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud untuk mendukung kedaulatan data Indonesia dengan seluruh data disimpan dan diproses di infrastruktur yang berbasis di Indonesia.

Migrasi ini diperkirakan akan mengurangi biaya cloud tahunan lebih dari 50 persen, sekaligus memberikan kelincahan yang lebih tinggi serta mempercepat waktu peluncuran fitur-fitur baru.

(tim)

No more pages