Logo Bloomberg Technoz

Gagal di AS-Eropa, Vinfast Fokus ke India, Indonesia & Filipina

News
12 August 2025 08:10

SUV listrik VF 8 VinFast akan dikirim dari Haiphong. (Linh Pham/Bloomberg)
SUV listrik VF 8 VinFast akan dikirim dari Haiphong. (Linh Pham/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Usai upayanya yang gagal untuk masuk ke pasar mobil listrik Eropa dan Amerika Serikat dengan  investasi miliaran dolar, orang terkaya di Vietnam, Pham Nhat Vuong  mengubah arah bisnisnya untuk menghentikan kerugian besarnya di VinFast Auto Ltd.  melalui pasar Asia seperti India, Indonesia, dan Filipina.

Keputusan ini  menjadi hal baru bagi taipan properti berusia 57 tahun tersebut untuk membangun produsen mobil berskala global.Setidaknya US$14 miliar (sekitar Rp228 triliun) telah dikucurkan ke VinFast, termasuk dari konglomerasi Vingroup JSC milik Vuong, afiliasinya, pemberi pinjaman eksternal, serta lebih dari US$2 miliar (sekitar Rp32,6 triliun) dari kekayaan pribadinya. Vuong mengatakan ia siap mendukung VinFast sampai uangnya habis.

Komitmen Vuong membuat perusahaan tetap bertahan meski kerugian menumpuk. Tahun lalu, biaya yang dikeluarkan mencapai US$1,57 (sekitar Rp25.600) untuk setiap US$1 (sekitar Rp16.300) penjualan, dengan kerugian mencapai US$3,2 miliar (sekitar Rp52,2 triliun).


Pembukaan pabrik perakitan luar negeri pertamanya di India awal bulan ini menjadi bagian penting dari pivot Asia Vuong. Pabrik di dekat kota pelabuhan Thoothukudi itu mampu memproduksi 150.000 kendaraan per tahun untuk Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Investasi awal di India mencapai US$500 juta (sekitar Rp8,15 triliun) dan ditargetkan tumbuh hingga US$2 miliar (sekitar Rp32,6 triliun).

Pada Juni, perusahaan meresmikan pabrik kedua di Vietnam dengan kapasitas awal 200.000 kendaraan per tahun, dan bersiap membuka pabrik lebih kecil di Indonesia beberapa bulan mendatang.