Menurutnya, persoalan besar biaya transportasi ini bukan hanya menjadi tantangan Kemenhub, tetapi menjadi tugas bersama agar bisa diatasi. Selain itu, Kemenhub juga memiliki tugas penting yaitu mengintegrasikan seluruh transportasi yang ada.
"Yang kami bisa integrasikan itu tidak hanya di simpul, tetapi di ruang. Simpul itu ada terminal, stasiun, pelabuhan, bandara. Ruang ada jalan, laut, udara, dan kereta api,” jelasnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan daftar 10 kota dengan biaya transportasi termahal di Indonesia. Menariknya, Kota Depok menempati posisi puncak sebagai kota dengan pengeluaran transportasi bulanan tertinggi. Berikut urutannya:
Depok
Biaya transportasi Rp1,8 juta per bulan. Jumlah ini menyumbang sekitar 16,32% dari total biaya hidup sehari-hari, menjadikannya yang paling tinggi di seluruh Indonesia.
Bekasi
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp1,9 juta per bulan, atau sekitar 14,02% dari pengeluaran hidup bulanan.
Surabaya
Kota ini menorehkan angka Rp1,6 juta per bulan, atau sekitar 13,61% dari biaya hidup.
Bogor
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp1,2 juta per bulan, atau sekitar 12,56% dari pengeluaran hidup bulanan.
Jayapura
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp1,1 juta per bulan, atau sekitar 12,45% dari pengeluaran hidup bulanan.
Jakarta
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp1,5 juta per bulan, atau sekitar 11,82% dari pengeluaran hidup bulanan.
Makassar
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp1,1 juta per bulan, atau sekitar 11,52% dari pengeluaran hidup bulanan.
Balikpapan
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp981 ribu per bulan, atau sekitar 11,51% dari pengeluaran hidup bulanan.
Banjarmasin
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp852 ribu per bulan, atau sekitar 11,09% dari pengeluaran hidup bulanan.
Surakarta
Biaya transportasi warga kota ini harus merogoh kocek hingga Rp712 ribu per bulan, atau sekitar 10,27% dari pengeluaran hidup bulanan.
(ain)
