Grant Smith, Salma El Wardany, Nayla Razzouk, dan Fiona MacDonald - Bloomberg News

Bloomberg, OPEC+ menutup babak dua tahun dalam strategi perminyakannya pada Minggu (3/8/2025) dengan keputusan peningkatan produksi minyak terakhir dari serangkaian peningkatan produksi yang luar biasa.

Namun, keputusan ini  justru meninggalkan para pedagang (trader) minyak mentah dengan sebuah ketidakpastian.

Arab Saudi dan mitra-mitranya telah mengejutkan pasar minyak dan membatasi harga minyak berjangka dalam beberapa bulan terakhir dengan melepas lebih banyak barel ke pasar global yang rapuh, sehingga menawarkan keringanan harga bagi konsumen dan dukungan bagi misi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Peningkatan produksi sebesar 547.000 barel per hari (bph) OPEC+ yang mereka setujui pada Minggu melengkapi pembalikan — satu tahun lebih cepat dari jadwal — dari pengurangan pasokan besar-besaran yang dilakukan pada 2023.