Surplus Dagang Mengecil, tapi Masih Bisa Sokong Rupiah Bertahan
Redaksi
01 August 2025 14:52

Bloomberg Technoz, Jakarta - Capaian surplus perdagangan Indonesia pada bulan Juni yang melampaui ekspektasi pasar, memang angkanya mengecil dibanding bulan sebelumnya.
Nilai surplus dagang yang lebih rendah itu akan membawa defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2025 menjadi lebih lebar di kisaran US$ 2,8 miliar sampai US$ 2,9 miliar atau setara defisit 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Akan tetapi, walau defisit potensial melebar, dalam hitungan 12 bulanan (trailing twelve-month/TTM), defisit transaksi berjalan diperkirakan stabil pada kuartal kedua lalu di kisaran minus 0,4%-0,45% dari PDB, menurut perhitungan tim riset Mega Capital Sekuritas.
"Hal itu bagus untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp16.100-Rp16.500/US$," kata Lionel Priyadi, Muhammad Haikal dan Nanda Rahmawati dari Mega Capital, dalam catatannya, Jumat (1/8/2025).
Badan Pusat Statistik hari ini melaporkan, nilai surplus perdagangan Indonesia pada Juni tercatat sebesar US$ 4,11 miliar, turun dibanding capaian Mei lalu sebesar US$ 4,3 miliar. Akan tetapi, nilai surplus dagang pada Juni itu masih lebih tinggi ketimbang perkiraan pasar yang memprediksi hanya akan sebesar US$ 3,44 miliar.




























