“Organisasi ini berhasil menyelesaikan operasi terbesar dalam sejarahnya, dengan rekonstruksi kota tua Mosul yang dimulai pada tahun 2018; mengadopsi instrumen penetapan standar global pertama dan satu-satunya tentang etika kecerdasan buatan; dan telah mengembangkan program-program utama untuk mendukung budaya dan pendidikan di wilayah konflik, baik di Ukraina, Lebanon, maupun Yaman. Organisasi ini juga telah meningkatkan aksinya untuk keanekaragaman hayati dan warisan alam, serta untuk pendidikan anak perempuan,”katanya,
“Alasan yang dikemukakan oleh Amerika Serikat untuk menarik diri dari Organisasi tersebut sama dengan tujuh tahun yang lalu meskipun situasinya telah berubah secara mendalam, ketegangan politik telah mereda, dan UNESCO saat ini merupakan forum langka untuk konsensus tentang multilateralisme yang konkret dan berorientasi pada tindakan,” tambahnya.
Tak Ada PHK di saat Melakukan Reformasi Struktural dan Sumber Pendanaan
Dalam beberapa tahun terakhir, Azoulay telah melakukan reformasi struktural yang signifikan dan mendiversifikasi sumber pendanaan UNESCO.
Pada tahap ini, kata Azoulay, UNESCO tidak mempertimbangkan PHK apa pun.
“Berkat upaya yang telah dilakukan Organisasi sejak 2018, tren penurunan kontribusi keuangan AS telah terimbangi, sehingga kini mencapai 8% dari total anggaran Organisasi, dibandingkan dengan 40% untuk beberapa entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa; sementara pada saat yang sama, anggaran keseluruhan UNESCO terus meningkat. Kini, Organisasi lebih terlindungi secara finansial, berkat dukungan yang konsisten dari sejumlah besar Negara Anggota dan kontributor swasta. Kontribusi sukarela ini telah berlipat ganda sejak 2018,”ungkapnya.
Diberitakan sebelumya, Presiden Donald Trump berencana menarik Amerika Serikat (AS) keluar dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan, sains, dan budaya untuk kedua kalinya. Trump beralasan agenda ideologis UNESCO tak sesuai dengan kepentingan nasional AS.
"Presiden Trump memutuskan untuk menarik AS dari UNESCO—yang mendukung isu-isu budaya dan sosial yang kontroversial dan sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan masuk sehat [Trump] yang dipilih rakyat Amerika pada November lalu," kata juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly.
"Presiden ini akan selalu mengutamakan Amerika dan memastikan keanggotaan negara kita di seluruh organisasi internasional sejalan dengan kepentingan nasional kita."
(dec)






























