Adapun saham teknologi yang melaju pesat adalah, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) terbang 22,7%, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melesat dengan kenaikan 9,74%. Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang menguat 6,42%.
Senada dengan saham infrastruktur, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melesat 25%, saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) terangkat 10,7% dan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menguat 7,95% yang juga turut mendukung penguatan IHSG.
Sementara saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut menguat antara lain, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melejit 9,51%, saham PT Indosat Tbk (ISAT) lompat 3,98%. Saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) menguat 3,81%, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terbang 3,68%.
Investor menanti dengan cermat pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve terbaru sepertinya memberi asa akan pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Juli 2025 ini.
Deputi Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Christopher Waller menyatakan– suku bunga sebaiknya diturunkan bulan ini untuk mendukung pasar tenaga kerja yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
“Dengan inflasi yang mendekati target dan risiko kenaikan inflasi yang terbatas, kita tidak perlu menunggu pasar tenaga kerja memburuk sebelum menurunkan suku bunga acuan,” papar Waller dalam teks pidato yang disiapkan untuk acara Money Marketeers di New York, Kamis (17/7/2025) seperti yang dilaporkan Bloomberg News.
“Menurut saya, masuk akal jika FOMC memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pekan mendatang.”
Para pejabat The Fed diagendakan akan menggelar pertemuan pada 29–30 Juli di Washington.
Waller menjadi salah satu dari dua pejabat The Fed—bersama Wakil Ketua Pengawas Michelle Bowman—yang telah secara terbuka menyatakan keterbukaannya untuk memangkas suku bunga sedini mungkin pada bulan ini.
Pernyataan itu memang tak serta merta mengubah ekspektasi pasar untuk keputusan FOMC pada 30 Juli nanti. Pertaruhan di pasar swap masih memperkirakan, Fed Fund Rate akan ditahan di level saat ini dengan probabilitas mencapai 97%.
Namun, untuk September, ekspektasi pasar yang sempat menurun saat ini mulai bertumbuh lagi karena pernyataan Waller. Pasar mulai bertaruh ada peluang sebesar 56,3% penurunan suku bunga acuan AS pada pertemuan 17 September nanti.
Pernyataan dovish itu berkebalikan dengan sentimen pasar yang menguat sejak kemarin, mencermati peluang penurunan Fed Rate menipis karena data ekonomi yang kuat. Menyusul rilis data penjualan ritel AS pada Juni yang lebih kuat dibanding prediksi pasar. Selain itu, Klaim Pengangguran juga angkanya lebih kecil daripada perkiraan mencerminkan perekonomian terbesar di dunia itu masih bertahan meski ada ancaman dampak tarif dagang Presiden Donald Trump.
(fad)
































