Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementreian Sosial, Supomo menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 9 Kota Bandung  tidak akan mengganggu aktivitas pembelajaran Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran karena keberadaan kedua tempat tersebut berdampingan langsung.

“Gedung Sekolah Rakyat menggunakan bangunan terpisah. Bahkan saat ini lebih nyaman karena sudah selesai renovasi,” jelas Supomo dalam keterangan tertulis yang diterima Bloomberg Technoz, Kamis (17/07/2025).

Ia juga memastikan bahwa meskipun gedung SLB berada di area dan milik Sentra Wytaguna milik Kemensos, tapi tidak ada pengurangan kenyamanan bagi pelajar SLB akibat kehadiran Sekolah Rakyat.

Kepala Sekolah SRMP 9 Kota Bandung, Setia Nugraha, menjelaskan tahun ini sekolah menerima 50 peserta didik, terdiri dari 30 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan. Para siswa tinggal di asrama, dididik untuk mandiri, dan dibekali program karakter.

“Anak-anak kami latih untuk hidup mandiri. Di asrama, mereka dibiasakan bangun pagi, ibadah di masjid, olahraga, dan mengikuti pembelajaran seperti SMP pada umumnya. Bedanya, di Sekolah Rakyat ini ada tambahan pendidikan karakter, kebangsaan, penguasaan bahasa, dan keterampilan digital,” ujar Setia.