Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Sekolah SLBN A Pajajaran, Rian Ahmad Gumilar, menyambut baik kehadiran Sekolah Rakyat di lingkungan yang sama.
Ia memastikan tidak ada gangguan pembelajaran di SLB. Saat ini, sebanyak 114 siswa SLB mengikuti MPLS, termasuk 26 peserta didik baru dari TK, SDLB, dan SMPLB.
Rian berharap akan ada kolaborasi positif antara kedua sekolah. “Mudah-mudahan ke depan tercipta lingkungan inklusif. Anak-anak Sekolah Rakyat bisa mengenal dan memahami teman-teman berkebutuhan khusus, dan kami pun bisa beradaptasi dengan keberadaan mereka,” jelas Rian.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 9 Kota Bandung resmi beroperasi di kompleks Sentra Wytaguna, Jalan Pajajaran, Kota, Bandung, Jawa Barat. Sekolah itu berdampingan langsung dengan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran.
Namun, dalam video yang beredar dalam sebuah berita memperlihatkan keluh kesah guru yang menilai hal ini tentu menggangu siswa berkebutuhan khusus ketika belajar.
Mereka seharusnya memiliki ruangan tersendiri tanpa diganggu oleh hal lain apalagi para siswa tersebut memiliki kepribadian istimewa bukan layaknya siswa umum biasa yang normal secara kepribadian.
(dec/spt)































