Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar ponsel pintar di China mencatatkan penurunan pengiriman sebesar 4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II 2025 dengan total pengiriman mencapai 69 juta unit, turun dari 71,8 juta unit pada periode yang sama tahun sebelumnya, setelah enam kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan. Penurunan ini disebabkan oleh terbatasnya dampak program subsidi pemerintah serta prospek ekonomi yang tidak menentu.

Meski demikian, berdasarkan data awal dari IDC Quarterly Mobile Phone Tracker untuk kuartal II 2025 yang dikutip Kamis (17/7/2025), Huawei berhasil merebut kembali posisi teratas dengan pengiriman sebesar 12,5 juta unit, menguasai 18,1% pangsa pasar, meskipun masih mencatat penurunan yoy sebesar 3,4% di tengah perlambatan pasar tersebut.

"Kelesuan pasar muncul di tengah prospek ekonomi yang tidak menentu. Namun demikian, Huawei kembali ke posisi teratas, menegaskan kekuatan merek dan efisiensi distribusinya," ujar Will Wong, Senior Research Manager untuk perangkat klien di IDC Asia/Pasifik.

Di sisi lain, vivo menempati posisi kedua dengan 11,9 juta unit dan pangsa pasar 17,3%, namun mengalami penurunan hingga 10,1%. OPPO berada di posisi ketiga dengan 10,7 juta unit dan pangsa pasar 15,5%, turun 5,0% secara tahunan.

Sementara itu, Xiaomi mencatat pertumbuhan positif, dengan pengiriman mencapai 10,4 juta unit, naik 3,4% yoy, dan menguasai 15,1% pangsa pasar. Adapun di posisi ke-lima, Apple mengirimkan 9,6 juta unit, sedikit menurun dari tahun sebelumnya dengan yoy 1,3%, tetapi mempertahankan pangsa pasar sebesar 13,9%.