Jarrell Dillard dan Daniel Flatley - Bloomberg News
Bloomberg, Pendapatan AS dari bea cukai tahun fiskal ini melampaui US$100 miliar untuk pertama kalinya, menunjukkan efek dari pengumuman tarif lebih tinggi oleh Presiden Donald Trump terhadap mitra dagang utamanya.
Berdasarkan laporan anggaran bulanan Departemen Keuangan, pendapatan bea cukai Juni sebesar US$27 miliar, sehingga arus masuk dari pungutan tahun fiskal berjalan menjadi US$113 miliar atau sekira Rp1.832 triliun. Total pendapatan pemerintah untuk Juni meningkat sekitar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pejabat Departemen Keuangan mengungkap AS mencatat surplus keseluruhan sebesar US$27 miliar pada Juni dibandingkan dengan defisit sebesar US$71 miliar pada bulan yang sama tahun lalu.
Selama sembilan bulan pertama tahun fiskal, defisitnya mencapai US$1,34 triliun. Setelah disesuaikan dengan perbedaan kalender, selisih tahun berjalan ini 1% lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.
Trump telah menerapkan sejumlah tarif baru pada berbagai produk dan mitra dagang, yang meningkatkan pendapatan bea cukai pemerintah. Melalui kebijakan tarif, Trump berusaha menghidupkan kembali produksi dalam negeri dan memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan.
Trump juga berupaya menggunakan tarif agresifnya untuk menarik permintaan dari berbagai negara. Belum jelas bagaimana laju pendapatan dari bea masuk akan berkembang karena ada penangguhan atau penyesuaian tarif.
Pungutan atas barang-barang China berkurang dari 145% setelah AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja, meski tarif itu masih tetap tinggi.

Pada saat yang sama, Trump mengancam akan memasang tarif lebih tinggi pada logam dan berbagai mitra dagang. Pada Kamis (10/7/2025), Trump mengirim surat kepada Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang menyatakan bahwa beberapa produk Kanada akan dikenai tarif 35%, berlaku efektif 1 Agustus.
Sebelumnya, Trump juga mengumumkan bea masuk sebesar 50% untuk barang-barang Brasil dan tarif 25% untuk impor Jepang. Meski begitu, dia menyatakan pemerintah AS tetap terbuka untuk negosiasi lebih lanjut.
Kebijakan perdagangan Trump yang terus berubah menimbulkan banyak ketidakpastian mengenai berapa banyak pendapatan yang akan dihasilkan AS dalam jangka panjang.
Awal pekan ini, Selasa (8/7/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan AS akan mengumpulkan pendapatan "jauh di atas" US$300 miliar dari tarif hingga akhir tahun.
(bbn)