Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Febrio menggarisbawahi pelaku usaha juga akan melakukan penyesuaian dalam menghadapi tarif Trump, salah satunya melalui pengalihan perdagangan. Hal ini merujuk pada upaya pelaku usaha melihat peluang untuk menjadikan negara lain sebagai tujuan ekspor Indonesia.

Di sisi lain, Febrio mengatakan Indonesia juga memiliki peluang pertumbuhan yang sumbernya berasal dari dalam negeri.

"Dalam negeri sendiri kan kita punya ekosistem sesuai dengan arahan Pak Presiden [Prabowo Subianto], ada ketahanan pangan, ketahanan energi, sektor pendidikan, sektor kesehatan termasuk investasi, hilirisasi yang terus akan bisa kita lanjutkan," ujarnya.

"Jadi potensi pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,8% itu masih kisaran yang sedang kita rancang untuk menyusun RAPBN 2026."

Setelah KEM-PPKF, pemerintah akan menyampaikan RAPBN 2026 yang dikeluarkan dalam nota keuangan pidato Presiden Prabowo Subianto.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan pemerintah memilih untuk melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) ihwal tarif perdagangan. Hal ini dilakukan usai pernyataan Presiden AS Donald Trump yang memastikan Indonesia tetap mendapatkan tarif 32%.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan keputusan untuk melanjutkan negosiasi dilakukan karena pemerintah menganggap masih ada ruang untuk menanggapi pernyataan AS. 

"Masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan," ujar Haryo dalam keterangan resmi, Selasa (8/7/2025).

Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan tetap akan mengenakan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap Indonesia yang dimulai pada 1 Agustus 2025. 

Melalui akun Truth Social resminya, Trump mengirimkan surat ke Presiden Prabowo Subianto mengenai pengumuman tarif tersebut.

Dalam pernyataannya, Trump meminta pemerintah Indonesia memaklumi keputusan AS, karena tarif 32% tersebut dianggap jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan untuk menghilangkan kesenjangan defisit perdagangan yang dimiliki dengan Indonesia. 

"Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif sebesar 32% kepada Indonesia atas semua produk Indonesia yang dikirim ke AS, terpisah dari semua tarif sektoral. Barang yang dikirim ulang [transshipped] untuk menghindari tarif yang lebih tinggi akan dikenakan tarif yang lebih tinggi," tulis Trump kepada Prabowo dalam suratnya, dikutip Selasa (8/7/2025). 

(lav)

No more pages