Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Waspada Jelang Data Ketenagakerjaan AS

News
03 July 2025 07:12

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Anand Krishnamoorthy - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka hati-hati seiring para investor menunggu data ketenagakerjaan AS, setelah indeks saham utama mencetak rekor baru usai pengumuman kesepakatan dagang antara Donald Trump dan Vietnam.

Indeks global MSCI mencatat rekor tertinggi baru setelah S&P 500 naik 0,5% ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (2/7/2025). Nasdaq 100 juga menguat 0,7% seiring sektor teknologi yang tampil lebih baik. Berita kesepakatan dagang tersebut mendukung saham-saham sektor pakaian seperti Nike Inc, karena muncul harapan bahwa perjanjian itu akan mencegah krisis rantai pasokan. Sementara itu, kontrak berjangka saham Asia tercatat nyaris tak bergerak. Saham Tesla Inc melonjak 5% karena penurunan penjualan perusahaan dianggap tidak separah yang dikhawatirkan.


Imbal hasil obligasi AS turun pada Rabu setelah aksi jual besar-besaran di Inggris, dipicu kekhawatiran soal posisi fiskal negara itu menyusul spekulasi terkait masa depan Menteri Keuangan Rachel Reeves. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik empat basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi Inggris tenor 10 tahun melonjak 16 basis poin. Harga emas naik, minyak menguat sekitar 3%, dan dolar AS nyaris tak berubah.

Pergerakan lintas aset ini mencerminkan optimisme hati-hati, karena pelaku pasar masih menghadapi ketidakpastian menjelang data ketenagakerjaan AS yang akan menjadi petunjuk arah suku bunga. Seperti di Inggris, investor di AS juga mulai cemas seiring tertundanya pembahasan undang-undang ekonomi andalan Trump di DPR AS akibat penolakan dari kubu konservatif fiskal Partai Republik.