Logo Bloomberg Technoz

Puluhan Saham Disuspensi Lebih dari 2 Tahun, Tapi Belum Delisting

Recha Tiara Dermawan
01 July 2025 17:20

Mahasiswa melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mahasiswa melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Puluhan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah disuspensi lebih dari dua tahun, namun belum juga didepak dari papan pencatatan alias delisting.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi pelaksanaan Peraturan I-N BEI yang menyebut bahwa saham yang disuspensi selama minimal 24 bulan berpotensi untuk dikeluarkan secara paksa dari bursa.

Berdasarkan data BEI terbaru per 30 Juni 2025, berikut daftar lengkap saham-saham yang telah disuspensi selama lebih dari dua tahun:

  1. BTEL – PT Bakrie Telecom Tbk, disuspensi sejak 27 Mei 2019 (sudah 74 bulan)
  2. KBRI – PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, sejak 23 April 2019 (75 bulan)
  3. LCGP – PT Eureka Prima Jakarta Tbk, sejak 2 Mei 2019 (75 bulan)
  4. TRIL – PT Triwira Insanlestari Tbk, sejak 2 Mei 2019 (75 bulan)
  5. PLAS – PT Polaris Investama Tbk, sejak 28 Desember 2018 (79 bulan)
  6. GOLL – PT Golden Plantation Tbk, sejak 30 Januari 2019 (78 bulan)
  7. TRIO – PT Trikomsel Oke Tbk, sejak 17 Juli 2019 (72 bulan)
  8. ARMY – PT Armidian Karyatama Tbk, sejak 2 Desember 2019 (67 bulan)
  9. TRAM – PT Trada Alam Minera Tbk, sejak 23 Januari 2020 (66 bulan)
  10. IIKP – PT Inti Agri Resources Tbk, sejak 23 Januari 2020 (66 bulan)
  11. SMRU – PT SMR Utama Tbk, sejak 23 Januari 2020 (66 bulan)
  12. HOME – PT Hotel Mandarine Regency Tbk, sejak 3 Februari 2020 (65 bulan)
  13. SIMA – PT Siwani Makmur Tbk, sejak 17 Februari 2020 (65 bulan)
  14. SKYB – PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk, sejak 17 Februari 2020 (65 bulan)
  15. RIMO – PT Rimo International Lestari Tbk, sejak 11 Februari 2020 (65 bulan)
  16. MABA – PT Marga Abhinaya Abadi Tbk, sejak 17 Februari 2020 (65 bulan)
  17. COWL – PT Cowell Development Tbk, sejak 13 Juli 2020 (60 bulan)
  18. MTRA – PT Mitra Pemuda Tbk, sejak 31 Agustus 2020 (58 bulan)
  19. NUSA – PT Sinergi Megah Internusa Tbk, sejak 31 Agustus 2020 (58 bulan)
  20. POOL – PT Pool Advista Indonesia Tbk, sejak 10 Juni 2020 (61 bulan)
  21. POSA – PT Bliss Properti Indonesia Tbk, sejak 24 November 2020 (55 bulan)
  22. ENVY – PT Envy Technologies Indonesia Tbk, sejak 1 Desember 2020 (55 bulan)
  23. SRIL – PT Sri Rejeki Isman Tbk, sejak 18 Mei 2021 (50 bulan)
  24. SUGI – PT Sugih Energy Tbk, sejak 1 Juli 2019 (73 bulan)
  25. TDPM – PT Tridomain Performance Materials Tbk, sejak 27 April 2021 (50 bulan)
  26. UNIT – PT Nusantara Inti Corpora Tbk, sejak 1 Maret 2021 (52 bulan)

Padahal dalam Peraturan I-N BEI, disebutkan bahwa saham yang disuspensi selama paling tidak 24 bulan dapat didepak secara paksa dari bursa karena dinilai tak lagi memenuhi syarat pencatatan dan menimbulkan risiko tinggi bagi investor.

Sampai akhir Juni 2025, status suspensi masih tetap disematkan kepada puluhan emiten ini.