Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian strategis dari pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan upaya mengurangi ketergantungan pada energi impor.

“Kita resmikan groundbreaking proyek berkapasitas produksi 15 gigawatt hour (GWh), ini sama dengan kalau kita konversi ke mobil, baterai mobil itu kurang lebih sekitar 250 ribu sampai 300 ribu mobil. Ini kita bisa menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) sekitar 300 ribu kiloliter per tahunnya,” jelas Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan kesiapan PLN dalam mendukung penuh pembangunan industri baterai EV terintegrasi ini.

“PLN siap menjadi support system dalam pengembangan proyek strategis nasional ini melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan yang andal, layanan responsif, dan kolaborasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Darmawan.

Ia menjelaskan bahwa PLN telah memulai penyambungan daya untuk mendukung konstruksi awal, dan akan meningkatkan kapasitas secara bertahap hingga 2027.

“Tahap awal kami suplai sebesar 2,1 MVA untuk mendukung proses konstruksi. Selanjutnya, kapasitas akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 2 × 27,7 MVA pada tahun 2027,” pungkasnya.

Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam transformasi energi nasional dan penguatan posisi Indonesia dalam industri kendaraan listrik global.

(tim)

No more pages