Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menghitung dan melihat upaya untuk mengompensasi semua potensi penerimaan yang hilang (foregone revenue) karena tindakan, kebijakan atau aturan baru.

Dari sisi penerimaan negara, pemerintah membentuk satuan tugas untuk melihat potensi penerimaan yang berasal dari penegakan hukum hingga kebocoran. Salah satunya juga perpajakan digital menggunakan platform.

"Dari sisi belanja, ketika Presiden [Prabowo Subianto] memiliki prioritas baru, kami kemudian melihat dan bertanya bagaimana kami akan membiayai prioritas ini tetap dalam batas maksimum yang telah diinformasikan kepada Presiden dan Parlemen," ujar Sri Mulyani dalam wawancara bersama Bloomberg Television, dikutip Kamis (26/6/2025).

Dalam kaitan itu, Sri Mulyani mengamini terdapat beberapa potensi pendapatan yang berkurang. Sebagai gambaran, harga komoditas yang jatuh bakal berpengaruh terhadap penerimaan negara. Terlebih, harga komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara mengalami kontraksi harga.

Sri Mulyani dalam kesempatan berbeda pernah melaporkan harga batu bara secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd) masing-masing anjlok sebesar 16% dan 21%. Meski demikian, secara bulanan atau month-to-month (mtm), harganya naik 5%.