Bloomberg Technoz, Jakarta - Gabungan Industri Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan penyebab anjloknya realiasi ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) beserta produk turunannya yang mencapai hampir 40% secara bulanan  (April vs Maret) 

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono mengatakan penyebab penurunan tersebut tak lain disebabkan penurunan ekspor ke salah satu negara utama, yakni India, sebagai imbas dari lonjakan tarif akibat Amerika Serikat (AS).

"Lebih karena penurunan impor dari India, karena tarif impor India yang cukup tinggi," ujar Eddy saat dihubungi, dikutip Kamis (26/6/2025).

Selain itu, lanjut Edi, penyebab lainnya adalah harga CPO sepanjang April tercatat masih lebih tinggi atau tidak kompetitif dibandingkan dari minyak nabati lain.

Sekadar catatan, bahan baku minyak nabati memang tidak hanya dari CPO. Beberapa komoditas lainnya yang dapat diolah yakni biji kedelai, kakao, bunga matahari, hingga wijen.