"Harga minyak sawit di bulan April masih lebih tinggi dari minyak nabati lain seperti bunga matahari dan minyak kedelai. Ini juga memicu penurunan ekspor," tutur dia.
Gapki sendiri sebelumnya melaporkan kinerja ekspor CPO dalam negeri beserta produk turunannya mengalami tekanan cukup dalam, atau turun hingga 39% menjadi hanya sebanyak 1,77 juta ton pada April, dibandingkan Maret yang masih 2,87 juta ton.
Penurunan ekspor terbesar dialami oleh olahan produk minyak sawit menjadi hanya sebanyak 1,24 juta ton atau turun hingga mencapai 41% dibandingkan bulan sebelumnya yang masih sebesar 2,12 juta ton pada periode yang sama.
Kemudian, eskpor oleokimia juga turun menjadi hanya 368 ribu dari sebelumnya yang sebesar 407 ribu ton.
Berdasarkan negara tujuan ekspornya, secara nominal penurunan ekspor yang besar pada bulan April dibandingkan bulan Maret terjadi untuk tujuan Uni Eropa sebanyak 156 ribu ton, diikuti oleh India (-155 ribu ton), Amerika Serikat (-113 ribu ton), Pakistan (-109 ribu ton), serta Bangladesh (-86 ribu ton).
(ain)
