"Tetapi kita harus realistis, dan terlepas dari sikap makroekonomi yang bijaksana, kita tidak dapat mengatakan bahwa Indonesia kebal dari tekanan eksternal, seperti ketidakpastian global," katanya dalam acara Indonesia Economic Prospects edisi Juni 2025, Senin (23/6/2025).

Kata Carolyn, tekanan eksternal yang dirasakan ekonomi Indonesia berasal dari ketidakpastian kebijakan global, dan risiko geopolitik yang terus meningkat.

Prospek global yang lemah ini juga membatasi kemampuan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan ekstrem.

Dalam Laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Jumi 2025 ini memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh rata-rata 4,8% per tahun selama 2025-2027. Di mana, investasi diperkirakan akan meningkat, yang didorong oleh beberapa program perintah. Seperti program perumahan pemerintah dan peluncuran Danantara.

(lav)