Asta Nusa Warna dan KALDO, Meracik Aroma dari Hulu ke Hilir
Sultan Ibnu Affan
15 December 2025 08:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Selama lebih dari dua dekade, Asta Nusa Warna menjalankan usaha berbasis minyak atsiri dan rempah secara bertahap. Dari aktivitas awal di sektor aroma, usaha ini kini berkembang hingga memiliki produk turunan yang masuk ke segmen hotel dan memasok bahan baku untuk pasar ekspor.
Founder Asta Nusa Warna, Jejen Ahmar Jaenun, mengatakan setelah 24 tahun berjalan, perusahaannya mulai fokus mengembangkan produk bernilai tambah, meski masih terus dalam tahap penyempurnaan. “Kami mencoba melakukan pengembangan dan alhamdulillah sudah ada beberapa produk yang terwujud. Tapi memang ini proses yang terus disempurnakan,” ujar Jejen.
Dalam perjalanannya, Asta Nusa Warna juga mendapat pendampingan promosi melalui program aktivasi UMKM yang difasilitasi Jasa Raharja, anggota Holding IFG. Melalui sejumlah kegiatan, Jejen mengaku mendapatkan ruang belajar untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.
Saat ini, produk turunan Asta Nusa Warna telah hadir di sekitar delapan hotel di Bandung, dengan skema pemasaran yang difasilitasi Jasa Raharja bersama Koperasi Pemasaran Tlatah Nusantara Raya.
Jejen menjelaskan, pada awalnya Asta Nusa Warna hanya bergerak di sektor aroma seperti vanila, cengkeh, kapulaga, dan nilam. Produksi dimulai dari penyulingan di Garut, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan lanjutan dan kontrol kualitas di Bandung.
































