Logo Bloomberg Technoz

RI Kaji PLTN Skala Kecil, Pakar Usul Pakai dari China atau Rusia

Mis Fransiska Dewi
24 June 2025 09:30

Ilustrasi energi nuklir. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi energi nuklir. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg  Technoz, Jakarta – Pakar energi menyarankan Indonesia bisa menggunakan teknologi nuklir dari dua negara berbeda untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) skala kecil, yang ditarget beroperasi pada 2030 sebesar 500 MW. Selain Rusia, RI bisa bekerja sama dengan China.

Dosen dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Nanang Hariyanto mengatakan teknologi reaktor modular kecil atau small modular reactor (SMR) dari China cukup canggih.

Negeri Panda juga disebut memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan keuangan yang baik dalam mengembangkan nuklir di Tanah Air.


“China itu punya teknologi, punya orang [SMD], finance, yang mengerjakan ada. Kalau Rusia teknologinya canggih, tetapi belum tahu finance-nya. Ini masalah geopolitik saja,” kata Nanang saat dihubungi, Selasa (24/6/2025).

Grafik pergerakan jumlah reaktor nuklir. (Sumber: Bloomberg)

Persoalan nuklir memang menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral RI dengan Rusia pekan lalu. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan langsung proyek nuklir ke Presiden Prabowo Subianto.