Logo Bloomberg Technoz

ESDM Mulai Kaji Teknologi Nuklir Rosatom Rusia Buat PLTN di RI

Dovana Hasiana
20 June 2025 17:30

Para peserta melewati stan Rosatom Corp. di konferensi energi Enlit di Cape Town, Afrika Selatan./Bloomberg-Dwayne Senior
Para peserta melewati stan Rosatom Corp. di konferensi energi Enlit di Cape Town, Afrika Selatan./Bloomberg-Dwayne Senior

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan teknologi reaktor nuklir yang ditawarkan Rusia melalui State Atomic Energy Corporation Rosatom (Rosatom).

Yuliot menjelaskan rencana pembangunan kapasitas tahap awal untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah sekitar 500 megawatt (MW), sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025—2034.

“Jadi untuk 500 MW ini, kita akan mencoba untuk melihat apakah menggunakan teknologi SMR [small modular reactor/reaktor modular kecil] atau large scale,” kata Yuliot saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/6/2025).

Pemerintah, menurutnya, sudah mempelajari potensi penggunaan SMR untuk proyek PLTN perdana yang ditargetkan beroperasi pada 2030. Beberapa negara, seperti Kanada dan Korea Selatan, pun telah dijajaki.

Uap mengepul dari menara pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Golfech, Prancis./Bloomberg-Matthieu Rondel

Akan tetapi, kata Yuliot, Kanada ternyata tidak mengembangkan pembangkit nuklir menggunakan SMR, sedangkan Korea Selatan hanya memiliki kapasitas reaktor besar.