Smelter Nikel HPAL Rawan Krisis Gegara Sulfur, Ini Perhitungannya
Mis Fransiska Dewi
23 June 2025 12:40

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Nikel Indonesia (APNI) membeberkan simulasi perhitungan kenaikan harga sulfur, bahan baku utama pabrik nikel high pressure acid leach (HPAL), yang mengancam margin perusahaan smelter hidrometalurgi di Tanah Air.
Anggota Dewan Penasihat Pertambangan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Djoko Widajatno mengatakan biaya produksi nikel di smelter HPAL melonjak 57% karena harga sulfur saat ini telah naik dari US$7.000/ton menjadi US$11.000/ton.
Dia memerinci kenaikan harga sulfur menyebabkan lonjakan biaya asam sulfat dari US$2.000/ton menjadi US$6.000/ton nikel atau meningkat 200%.

Komponen biaya lainnya, seperti bahan baku laterit, tidak mengalami perubahan dengan sebelum dan sesudah kenaikan harga sulfur.
Biaya tersebut seperti bahan baku laterit senilai US$1,500/ton nikel, biaya energi dan utilitas sebesar US$1.200/ton nikel, biaya tenaga kerja dan operasional sebesar US$1.000/ton nikel, pemeliharaan dan umum US$800/ton nikel dan biaya lainnya US$500/ton nikel.