Logo Bloomberg Technoz

Permasalahannya, Djoko menjelaskan asam sulfat bisa menyumbang hingga 20%—30% dari total biaya operasional atau operating expenditure (opex) sebuah pabrik HPAL.  

“Ketika harga sulfur naik tiga kali lipat, biaya produksi nikel [cost per ton Ni] juga meningkat tajam. Bisa menyebabkan smelter rugi, terutama jika harga jual nikel sedang turun,” kata Djoko saat dihubungi, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, lonjakan harga sulfur sangat berdampak ke smelter HPAL, karena menyebabkan kenaikan biaya produksi yang signifikan di beberapa smelter HPAL di Indonesia, seperti milik PT QMB New Energy Materials Co. Ltd dan PT Huayue Nickel Cobalt.

“Karena [kenaikan harga sulfur] menyebabkan kenaikan biaya produksi yang signifikan, bisa mengancam kelangsungan operasional atau profitabilitas, terutama jika terjadi bersamaan dengan penurunan harga nikel global,” ujarnya.

Sulfur sendiri digunakan sebagai bahan baku dalam produksi produk antara nikel seperti nikel mixed hydroxide precipitate (MHP), melalui proses HPAL. Memproduksi 1 ton MHP atau nickel matte membutuhkan sekitar 10 ton dan 15 ton sulfur.

Adapun, MHP merupakan komponen penting dalam proses pembuatan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian

Pada bulan lalu, Argus melaporkan harga sulfur global mulai naik pada pertengahan 2024 karena permintaan yang lebih kuat dari Maroko dan Indonesia.

Di Indonesia, lini produksi HPAL yang baru dioperasikan di PT QMB New Energy Materials dan PT Halmahera Persada Lygend juga menambah permintaan sulfur sekitar 830.000 ton/tahun.

Harga sulfur freight on board (FoB) Timur Tengah naik lebih dari tiga kali lipat menjadi US$285,5/ton FoB per 1 Mei dari US$86/ton tahun sebelumnya, menurut penilaian Argus.

Harga sulfur granular cost on freight (CFR) Indonesia naik US$185/ton menjadi US$297/ton CFR selama periode yang sama.

Sementara itu, harga sulfur telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir sedangkan harga nikel intermediet asal Indonesia sebagian besar berada dalam kisaran US$12.000—US$14.000 per ton nikel yang sejak Januari 2024.

Harga nikel yang relatif datar dan kenaikan harga bahan baku membuat margin produsen MHP makin menyempit. Margin laba kotor untuk produk MHP mendekati US$10.000/ton pada 2023 sebelum turun menjadi sekitar US$7.000/ton pada 2024, menurut perkiraan Argus.

Harga sulfur saat ini menghabiskan sekitar 40% dari total biaya produksi nickel matte, porsi terbesar dari bahan baku lainnya seperti soda api, menurut salah satu produsen logam.

Nikel diperdagangkan di level US$15.011/ton hari ini di London Metal Exchange (LME), turun 0,030% pada penutupan sebelumnya. 

(mfd/wdh)

No more pages