Logo Bloomberg Technoz

BI Guyur Likuiditas ke Bank Rp372 Triliun, Terbesar Bank Swasta

Dovana Hasiana
18 June 2025 17:11

Uang rupiah. ( Dimas Ardian/Bloomberg)
Uang rupiah. ( Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengguyur sektor perbankan dengan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) mencapai Rp372 triliun sampai pertengahan Juni 2025.  

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan insentif disalurkan paling besar kepada bank swasta, yakni sebesar Rp166,4 triliun. Kemudian, insentif untuk kelompok bank milik negara atau bank BUMN sebesar Rp164 triliun. Kemudian, Bank Perekonomian Daerah (BPD) sebesar Rp36 triliun, dan bank asing sebesar Rp5,6 triliun. 

"Ke depan, BI akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan yang didukung oleh perluasan sumber pendanaan. Bank sentral juga bersinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga, perbankan, dan pelaku usaha," papar Perry dalam Konferensi Pers, Rabu (18/6/2025).

Perry mengklaim kondisi likuiditas perbankan yang tetap memadai, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,98% pada Mei 2025. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2025 tetap tinggi sebesar 25,41% sehingga masih mampu untuk menyerap risiko. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan tercatat sebesar 2,24% (bruto) dan 0,83% (neto) pada April 2025. 

"Hasil stress test BI juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga," ujar Perry.