Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mengalami kontraksi per Mei 2025, baik untuk minyak dan gas bumi (migas) dan non-migas.

PNBP migas mencapai Rp39,8 triliun per Mei 2025 atau terkontraksi 13,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan realisasi tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nasional atau Indonesian Crude Price (ICP). Rata-rata ICP periode Desember 2024 hingga April 2025 hanya sebesar US$70,3/barel. Angka ini turun 13,2% jika dibandingkan dengan US$81/barel pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, PNBP migas juga mengalami kontraksi 20,9% menjadi Rp22,3 triliun pada Maret-Mei 2025 dibandingkan dengan Rp28,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Senada, realisasi PNBP nonmigas, yang disumbang dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba), kehutanan, kelautan dan perikanan, serta panas bumi, juga mengalami kontraksi.