Logo Bloomberg Technoz

Iran-Israel Memanas, Kemenkeu Sebut Bebani Fiskal dan Inflasi RI

Dovana Hasiana
16 June 2025 11:33

Gedung Kementerian Keuangan. (Dok kemenkeu.go.id)
Gedung Kementerian Keuangan. (Dok kemenkeu.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai perang Israel dan Iran bisa menambah tekanan pada inflasi domestik, biaya subsidi energi, serta beban fiskal di Tanah Air.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro mengatakan kondisi itu bisa terjadi bila perang antara Iran dan Israel terjadi berlarut-larut dan menyebabkan lonjakan harga minyak dunia secara signifikan.

Sekadar catatan, harga minyak melonjak di awal pekan setelah Israel dan Iran terus menyerang wilayah satu sama lain selama akhir pekan. Brent naik hingga 5,5% sebelum mengikis sebagian kenaikan dan diperdagangkan di atas US$76 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) mendekati US$75 per barel.

"Dampak terhadap perekonomian Indonesia sebagai negara dengan sistem ekonomi terbuka, akan sangat bergantung pada seberapa panjang dan luas eskalasi konflik ini berlangsung," ujar Deni kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (16/6/2025).

Perlu diketahui, pemerintah menargetkan inflasi ditekan ke level 2,5% pada 2025. Sementara, pemerintah menetapkan alokasi subsidi energi Rp203,4 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.