Logo Bloomberg Technoz

Minuman energi kerap dipilih untuk mengusir rasa kantuk dan menambah stamina. Namun, kandungan kafein tinggi dan pemanis buatan di dalamnya justru bisa menjadi mimpi buruk bagi usus.

Minuman ini dapat menyebabkan gastritis, meningkatkan produksi asam lambung, mempercepat gerakan usus (motilitas), dan menyebabkan diare. Selain itu, efek diuretiknya bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat, yang berujung pada dehidrasi.

Tak hanya itu, kafein berlebihan juga bisa menimbulkan kecemasan berlebih, gangguan tidur, dan memperparah gejala pada penderita sindrom iritasi usus besar (IBS).

3. Kopi: Bermanfaat, Tapi Bisa Memicu Masalah Pencernaan

Kopi sebenarnya bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat bila dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, kafein di dalamnya bekerja sebagai stimulan yang mempercepat proses pencernaan.

Akibatnya, tinja bisa menjadi encer dan memicu diare. Tak hanya itu, kopi juga memiliki efek diuretik ringan, yang dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan dan meningkatkan risiko dehidrasi.

Bagi orang dengan IBS atau penyakit radang usus (IBD), konsumsi kopi yang tidak terkontrol bisa memperparah gejala gastrointestinal, seperti kembung, nyeri perut, dan gangguan tidur.

4. Minuman Bersoda: Kombinasi Gula dan Karbonasi yang Merugikan

Ilustrasi Minuman Soda Kaleng Coca Cola (Envato)

Minuman bersoda mengandung gula rafinasi dan gas karbonasi yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus. Bagi penderita IBS dan IBD, jenis minuman ini sangat tidak disarankan karena bisa memicu gangguan pencernaan, seperti perut kembung, nyeri, dan diare.

Gula dalam soda juga tidak selalu terserap dengan sempurna oleh usus, sehingga bisa memicu fermentasi berlebih oleh bakteri jahat. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan mikrobioma usus yang dapat memengaruhi kekebalan tubuh secara keseluruhan.

5. Jus Buah dengan Tambahan Gula: “Sehat” Tapi Menyesatkan

Banyak orang mengira semua jus buah itu sehat. Padahal, banyak produk jus di pasaran mengandung gula tambahan yang cukup tinggi dan rendah serat. Ini membuat jus tersebut lebih mirip minuman manis ketimbang sumber nutrisi.

Jus dengan tambahan gula dapat merusak keseimbangan flora usus, memperbanyak populasi bakteri jahat, dan mengurangi kemampuan usus menyerap nutrisi secara optimal.

Solusinya? Pilih jus buah atau sayur 100% murni tanpa tambahan gula, dan sebaiknya konsumsi bersama ampasnya (serat) untuk manfaat pencernaan yang lebih maksimal.

Tips Menjaga Kesehatan Usus Lewat Pilihan Minuman

Minuman Iced Matcha Latte, iced Mocha, and iced Boba Taro./Bloomberg-Lanna Apisukh

Untuk menjaga usus tetap sehat dan mikrobioma tetap seimbang, berikut beberapa rekomendasi minuman yang lebih ramah untuk sistem pencernaan:

  • Air putih: Tetap menjadi minuman terbaik untuk hidrasi dan fungsi usus yang optimal.

  • Teh herbal: Seperti chamomile, peppermint, atau jahe yang membantu menenangkan sistem pencernaan.

  • Probiotik alami: Seperti kefir atau kombucha yang membantu menambah bakteri baik dalam usus.

  • Smoothie buah dan sayur: Dengan tambahan serat, protein, dan lemak sehat, sangat baik untuk mendukung kesehatan usus.

(seo)

No more pages