Ukraina Serang Jembatan Crimea dengan Ranjau Bawah Air
News
04 June 2025 12:00

Kateryna Chursina - Bloomberg News
Bloomberg, Ukraina mengklaim telah menyerang Jembatan Crimea menggunakan bahan peledak, memicu penutupan lalu lintas di jalur yang menghubungkan semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi dengan daratan utama Rusia.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyatakan dalam sebuah unggahan di Telegram bahwa agen-agennya menanam ranjau pada penyangga bawah air dan meledakkannya pada hari Selasa Selasa (3/5/2025). SBU menyebut operasi ini membutuhkan waktu beberapa bulan dan menyebabkan jembatan tersebut berada dalam kondisi darurat, meskipun klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.
Kantor berita Interfax melaporkan bahwa Rusia menutup lalu lintas di jembatan itu dua kali pada hari Selasa, tanpa menjelaskan alasannya. Jembatan awalnya ditutup selama lebih dari tiga jam mulai pagi hari waktu setempat, dan kemudian kembali ditutup selama hampir dua setengah jam. Otoritas infrastruktur jalan dan transportasi kota Sevastopol juga menangguhkan transportasi penumpang maritim, juga tanpa menjelaskan penyebab gangguan tersebut, menurut Interfax.
Serangan ini terjadi di tengah peningkatan serangan Kyiv terhadap target militer dan infrastruktur Rusia, termasuk salah satu serangan udara paling berani Ukraina di dalam wilayah Rusia. Kejadian ini juga berlangsung sehari setelah pembicaraan yang diadakan di Istanbul gagal mengakhiri invasi Kremlin ke Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Jembatan sepanjang 19 kilometer yang membentang di Selat Kerch ini merupakan proyek unggulan Presiden Vladimir Putin setelah ia secara ilegal menganeksasi semenanjung itu pada tahun 2014.































