Harga Nikel Kian Kontraksi, RI Darurat Perbaikan Rencana Produksi
Redaksi
04 June 2025 10:40

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia dinilai perlu membenahi rencana produksi nikel di tengah tekanan harga yang tidak kunjung membaik, guna mencegah gulung tikarnya industri smelter yang menjadi tulang punggung proyek hilirisasi andalan pemerintah.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy Hartono mengatakan sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, Indonesia semestinya lebih cermat menentukan kuota produksi yang selaras dengan konsumsi industri pengolahan.
“Indonesia sudah sewajarnya dapat bertindak sebagai negara yang mempengaruhi harga nikel dunia, dengan mekanisme pengaturan produksi yang seimbang sesuai kebutuhan nikel dunia,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (4/6/2025).
Dia menerangkan kondisi harga nikel dunia yang makin terjerembap dapat membahayakan proses produksi dan operasional industri pengolahan di dalam negeri.
Sepanjang 2025, ujarnya, harga nikel di London Metal Exchange (LME) mengambang di kisaran US$15.000/ton. Sebagai perbandingan, nikel dilego di harga US$30.000/ton pada 2023. Artinya, dalam 2 tahun, harga sudah terkoreksi sekitar 50%.






























