“Sementara itu potensi luas panen padi sepanjang Mei hingga Juli 2025 diperkirakan mencapqai 2,64 juta hektar atau mengalami penurunan seluas 0,04 juta hektar atau 1,66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.”
Dengan demikian, ia memprediksi bahwa luas panen padi sepanjang Januari hingga Juli 2025 ini diperkirakan akan mencapai 7,14 juta hektar atau mengalami peningkatan seluas 0,88 juta hektar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ia juga memberikan catatan bahwa angka realisasi potensi padi tersebut bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensinya, bergantung pada kondisi pertanaman padi pada Mei hingga Juni 2025.
Sementara untuk gabah kering, produksi pada April 2025 diperkirakan mencapai sebesar 9,09 juta ton atau mengaami penurunan sebesar 2,68% dibandingkan dengan April 2024 sebesar 9,34 juta ton GKG (Gabah Kering Giling).
Sementara itu potensi produksi padi sepanjang Mei hingga Juli 2025 diperkirakan sebesar 13,44 juta ton GKG atau mengalami penurunan sebesar 0,2 juta ton GKG atau 1,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sehingga, produksi gabah kering untuk periode Januari hingga Juli 2025 diperkirakan akan mencapai 37,77 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 4,91 juta ton GKG atau 14,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
Sementara itu, untuk produksi beras untuk pangan masyarakat pada April 2025, diperkirakan sebesar 5,23 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 2,68% dibandingkan dengan April 2024 yang sebesar 5,38 juta ton.
Potensi produksi beras sepanjang Mei hingga Juli 2025 diperkirakan sebesar 7,75 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 0,11 juta ton, atau turun 1,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Dengan demikian, produksi beras sepanjang Januari hingga Juli 2025 akan mencapai 21,76 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 2,83 juta ton atau 14,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024” kata Pudji.
Ia juga menyebut bahwa sepanjang Mei hinggaJuli 2025, potensi panen sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa yakni di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara potensi produksi padi di luar Pulau Jawa berada di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampun, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.
(ell)

































